Setelah sebelumnya membahas mengenai alat berat untuk pemanenan kayu Hutan Industri Baca disini , selanjutnya bagaimana proses setelah kegiatan harvest/penebangan, pada hutan industri kegiatan setelah tebang dilanjutkan dengan penanaman kembali lahan dengan jenis tanaman akasia Mangium dan eucalyptus untuk daerah mineral/kering dan akasia crasicarpa untuk daerah rawa/peat/basah.
Model penanaman untuk hutan industri semula melalui proses manual yaitu menggunakan tenaga kerja sekitar 10-15 orang per hektare, melalui proses pembuatan lubang tanam menggunakan alat tradisional yaitu cangkul untuk daerah darat dan tugal untuk daerah rawa/basah, kelemah dari alat cangkul ini selain masih manual membuat lubang tanam, ukuran lubang tanam sendiri belum standar lebar dan kedalaman yang dibutuhkan tanaman, waktu proses mencangkul cukup lama serta ketersediaan tenaga kerja semakin tahun semakin menurun. Sehingga para pengelola hutan industri terus melakukan inovasi dalam penanaman memanfaat teknologi terkini, salah satunya melalui beberapa tahap sebagai berikut.
1. Semi Mekanis dengan Hand Auger
Proses kegiatan tanam semi mekanis dimana peranan cangkul di ganti dengan mesin bor tanngan atau hand auger/auger drilling. Dengan menggunakan hand auger proses pembuatan titik lubang tanam untuk bibit tanaman pada kegiatan plantation akan lebih mudah dan cepat, tingkat keseragaman lubang tanam dalam satu areal akan sama/seragam sehingga untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman tentu dapat tercapai. Dilihat dari segi biaya masih kategori Low-cost karena konsumsi bahan bakarnya jenis bensin campur sekitar 2-3 liter / ha.
2. Lubang Tanam Dengan TREGRO
Alat ini merupakan jenis excavator biasa hanya dibedakan attackment yaitu mata bor dengan menggunakan tenaga hidrolik. Jenis alat excavator awalnya menggunakan PC200 tetapi sudah tersedia attachment treegro untuk PC100-130 yang tentunya lebih hemat bahan bakar (save 8 liter/hours)
3. PLANTER
Alat ini merupakan teknologi terkini full mekanis dengan menggabungkan pembuatan lubang tanam dan penanaman, dengan menggunakan planters ini tenaga kerja yang dibutuhkan 10-15 orang /ha bisa dipangkas lebih banyak yaitu cukup dengan 2-3 orang/ha yaitu operator alat dan asisten yang tugasnya mengisikan bibit ke attachment. Pembuatan lubang tanam untuk jenis planters ini tidak seperti treegro menggunakan mata bor, planters kali ini dalam membuat lubang tanam menggunakan cara keruk seperti cangkul, bisa dilihat vidionya dibawah ini.
Semoga informasi mengenai mekanisasi penanaman hutan industri sampai dengan perkembangan terkini dapat bermanfaat.
2 komentar:
Menarik Mas artikelnya menambah pengetahuan mengenai Hutan Tanaman Rakyat, Terimakasih
Buat referensi terlebih dahulu, mohon direview sistem penamanan berikut siapa tahu berminat : GERAKAN AMANKAN BUMI, "MENANAM POHON SEKALIGUS MENDAPATKAN KEUNTUNGAN EKONOMOMI DALAM PENANAMAN DAN KAMPANYENYA"
http://www.greenwarriorindonesia.com
Terimakasih
Terim kasih atas kunjungannya
Post a Comment