yaitu bangsa yang menghargai para pahlawannya. Sosok seorang Jenderal Soedirman begitu harum dan dihargai di negeri Sakura - Jepang, hingga dibuatkan monumen berupa patung Jenderal Soedirman, Patung tersebut berdiri kokok didepan Gedung Kementerian Pertahanan di Tokyo Jepang. Patung Jenderal Soedirman terbuat dari perunggu dengan ketinggian kurang lebih empat meter, dan satu-satunya patung pahlawan asing yang ada di institut pertahanan Jepang.
Jenderal Soedirman merupakan tokoh yang tidak akan hilang dari catatan sejarah terbentuknya Indonesia dan merupakan figur penting sejarah hubungan Jepang dengan Indonesia, melalui tentara PETA yang dibentuk oleh Jepang sehingga kontak antara tentara Jepang dengan Jenderal Soedirman terjadi. Yuk kita mengenal siapakah pahlawan dan Jenderal Soedirman yang dikenal sebagai pejuang perang gerilya yang disegani kawan dan ditakuti lawan .
Biografi
Jenderal Sudirman.
Dikenal
sebagai salah satu pahlawan Indonesia, jasa-jasanya sangat dikenang
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Jenderal Besar
Soedirman menurut Ejaan Soewandi dibaca Sudirman, Ia merupakan salah
satu orang yang memperoleh pangkat bintang lima
selain Soeharto dan A.H
Nasution.
Jenderal besar Indonesia ini lahir di Bodas Karangjati, Rembang,
Purbalingga, 24 Januari 1916. Ayahnya bernama Karsid Kartawiuraji dan
ibunya bernama Siyem. Namun ia lebih banyak tinggal bersama pamannya
yang bernama Raden Cokrosunaryo setelah diadopsi. Ketika Sudirman
pindah ke Cilacap di tahun 1916, ia bergabung dengan organisasi Islam
Muhammadiyah dan menjadi siswa yang rajin serta aktif dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
Kemampuannya
dalam memimpin dan berorganisasi serta ketaatan dalam Islam
menjadikan ia dihormati oleh masyarakat. Jenderal Sudirman merupakan
salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah
dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah
menjadi seorang jenderal.
Meski
menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan
Belanda. Ia berlatar belakang seorang guru HIS Muhammadiyah di
Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan.
Profil
dan Biografi Jendral Besar Sudirman
Ketika
pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor
yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di
Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan
akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia
(Panglima TNI).
Ia
merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada
keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang
dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama
dan termuda Republik ini.
Sudirman
merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini.
Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan
kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan
pribadinya. Ia selalu konsisten dan konsekuen dalam membela
kepentingan tanah air, bangsa, dan negara.
Hal
ini boleh dilihat ketika Agresi Militer II Belanda. Ia yang dalam
keadaan lemah karena sakit tetap bertekad ikut terjun bergerilya
walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi
semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap
Belanda. Itulah sebabnya kenapa ia disebutkan merupakan salah satu
tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri ini.
Sudirman
yang dilahirkan di Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916,
ini memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah
sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang tinggi. Kemudian ia
melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tapi tidak sampai
tamat.
Sudirman
muda yang terkenal disiplin dan giat di organisasi Pramuka Hizbul
Wathan ini kemudian menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di
Cilacap. Kedisiplinan, jiwa pendidik dan kepanduan itulah kemudian
bekal pribadinya hingga bisa menjadi pemimpin tertinggi Angkatan
Perang.
Jenderal
yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ini akhirnya harus meninggal
pada usia yang masih relatif muda, 34 tahun. Pada tangal 29 Januari
1950, Panglima Besar ini meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan
di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai
Pahlawan Pembela Kemerdekaan.
Berikut Ini Data Lengkap Tentang Jendral Besar Soedirman
Pengalaman Pekerjaan:
Pengalaman Pekerjaan:
- Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
- Pengalaman Organisasi:
- Kepanduan Hizbul Wathan
Jabatan di Militer:
- Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal Besar Bintang Lima
- Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
- Komandan Batalyon di Kroya
Tanda Penghormatan:
- Pahlawan Pembela Kemerdekaan
Diambil dari berbagai sumber semoga menjadi inspirasi dan menumbuhkan nasionalisme, di era carut marutnya politik dan sikut menyikut antar partai, betapa NKRI ini ada dengan perjuangan para Pahlawan Bangsa.
Semoga Indonesia tetap Jaya. Merdeka !!!
0 komentar:
Post a Comment